SINOPSIS
Manusia memiliki dua sisi, yaitu lahirah (material) dan batinah (spiritual/ruhani). Selain kebutuhan lahiriah yang perlu diperhatikan, kebutuhan batiniah juga jangan sampai diabaikan. Kedua sisi ini saling berkaitan erat tak terpisahkan. Salah satu darinya diabaikan, keseimbangan manusia akan terganggu dan berakibat buruk. Karena itu, Islam selain menekankan pentingnya kasab atau mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan lahiriah, juga menekankan pentingnya ibadah untuk memenuhi kebutuhan batiniah. Dan di antara ibadah itu adalah shalat, baik yang wajib maupun yang sunah.
Shalat Tahajud dan Witir yang dilakukan pada waktu malam, terutama pada waktu sepertiga yang akhir, adalah di antara ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Bahkan, Rasulullah mewajibkan Witir untuk dirinya sendiri. Hal yang kemudian dilakukan oleh banyak ulama saleh pada masa lalu karena mengetahui fadhilahnya yang dahsyat dan efek atau pengaruhnya yang memukau bagi orang yang mengerjakannya.
***
PENULIS
Moh. Yusni Amru Ghozali. Lahir di Ponorogo pada 1981. Setelah lulus SD Negeri, ia melanjutkan sekolah di MTS Tebuireng dan MASS Tebuireng antara tahun 1994-2000. Lalu, melanjutkan pendidikan jenjang S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sembari belajar di Pesantren Darussunnah, Ciputat, di bawah asuhan Prof. Dr. K.H. Ali Mustafa Yaqub, M.A., hingga lulus pada 2004. Pada 2012, melanjutkan S2 di Institut Ilmu al-Quran (IIQ) Jakarta, mengambil jurusan Ilmu al-Quran dan Hadis (Studi Islam), dan meraih gelar MA pada 2016 dengan tesis “Fiqh al-Hadits” dan telah diterbitkan oleh Pustaka Tebuireng. Pada 2019 melanjutkan S3 di UNUSIA mengambil Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan meraih gelar doktor pada 2024 dengan disertasi “Kajian Historis Sinkronis Fenomena Kebahasaan dalam Kitab Sufi Abad Ke-17: Studi Kitab Jauhar al-Haqa’iq Karya Syaikh Syamsuddin as-Sumatrani dan Kitab Sirru al-Asrar Karya Syaikh Yusuf al-Makassari”.
