Guratan Pandemi
DATA BUKU
Judul Buku: Guratan Pandemi: Catatan dari Awal ...
.
DATA BUKU
Judul: Chiefdom Madinah: Kerucut Kekuasaan pada Zaman Awal Islam
Penulis: Dr. Abdul Aziz, MA
Genre: Sejarah
Penerbit: Alvabet
Cetakan: 1, Mei 2016
Ukuran: 15 cm x 23 cm
Tebal: 428 halaman
ISBN: 978-602-9193-85-5
Para pemikir dan aktivis Islam politik meyakini bahwa pengorganisasian masyarakat Muslim Arab di Madinah pada masa Rasulullah saw dan Khulafair Rasyidun merupakan wujud Negara Islam. Keyakinan ini sejatinya lebih didasarkan pada pemahaman normatif-ideologis—ketimbang historis-sosiologis—atas sejarah Islam awal. Tak pelak, pemahaman ini menempatkan Negara Islam pada posisi sakral, bahkan dianggap tipe ideal bentuk negara yang wajib dibangun kembali oleh umat Islam dewasa ini.
Buku ini menawarkan pandangan baru yang sangat kritis untuk menguji kesahihan keyakinan tersebut. Dengan pendekatan dan metode interpretasi historis-sosiologis, penulisnya memaparkan secara proporsional kontribusi Islam dan tradisi Arab (jahiliah) bagi pembentukan negara (state formation) pada masa-masa awal. Pandangan baru ini membuka ruang pemahaman yang lebih mendekati realitas sebenarnya atas kehidupan masyarakat Muslim Arab masa itu.
Alhasil, penulis menyimpulkan bahwa pengorganisasian kekuasaan pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin bukanlah wujud (final) Negara Islam, melainkan baru sebatas “Chiefdom Madinah”, yakni sebentuk pranata kekuasaan terpusat pra-negara (pre-state) yang jadi sumbu tata kelola masyarakat di Madinah dan wilayah taklukannya. Pengorganisasian kekuasaan pada masa itu menyerap banyak elemen sosial-budaya setempat, bersifat sementara, ad hoc, dan belum menampakkan bentuknya yang matang, di mana Islam dan tradisi Arab jahiliah sama-sama memberi andil bagi Chiefdom Madinah.
“Studi tentang Negara Madinah tak pernah habis-habisnya dikaji. Berbagai pendekatan telah dilakukan, ada yang bersifat kritis-historis, ada pula yang bersifat teologis-normatif. Adakah Negara Madinah itu sebuah doktrin teologis yang bersifat finalistis ataukah eksperimentasi sejarah yang bersifat kondisional? Buku ini menarik dimiliki dan dibaca, Saudara Abdul Aziz menyajikan hasil penelitian ilmiahnya seputar proses pembentukan Negara Madinah yang sangat kaya dengan inspirasi, aspirasi, dan nilai-nilai bagi pembentukan negara modern.” —Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
“Buku ini merupakan hasil kajian yang sangat penting bagi khazanah politik Islam, khususnya dalam konteks Indonesia yang sesekali masih berlangsung tarik-menarik antara negara agama dan negara sekuler.” —Prof. Dr. M. Bambang Pranowo
Â
PENULIS
ABDUL AZIZ bin Ahmad Junaidi (lahir di Cianjur pada 24 September 1954) adalah anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI masa bakti 2007-2012. Sebelum menjadi anggota KPU, karier kerjanya di Departemen Agama RI pun boleh dikatakan sukses. Berbagai posisi penting pernah ia jabat, antara lain sebagai Direktur Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (Ditmapenda) Ditjen Bagais (2002-2005); Direktur Direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Ditpekapontren) Ditjen Bagais (2001-2002); Direktur Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum Negeri (Ditbinpaisun) Ditjen Binbaga (2000-2001); dan Sekretaris Ditjen Binbaga (2000).
Riwayat pekerjaannya yang sukses itu ia rintis mulai dengan menjadi dosen tidak tetap mata kuliah Bahasa Arab di Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1975-1981). Aziz juga pernah menjadi awak kabin Garuda dan Merpati pada musim haji (1974, 1975, dan 1979), sebelum kemudian beralih profesi menjadi wartawan majalah Risalah Islamiyah (1979-1981) serta pekerja sosial dan editor bulletin “Bina Desa” INDHRRA (1981-1983). Manajer Program Kependudukan dan KB, LKK PBNU (1983-1986), ini mengawali karier kerjanya di Departemen Agama sebagai Peneliti Sosial pada Balai Penelitian Keagamaan dan Kemasyarakatan (1986-1996). Pada periode 1996-2000, Aziz sempat menduduki jabatan struktural eselon IV dan III di lingkungan Balitbang Departemen Agama. Setelah menempati beberapa pos eselon II di Departemen Agama selama rentang masa 2000-2005, Aziz kembali menjadi peneliti hingga mencapai jenjang Peneliti Utama bidang Agama dan Kemasyarakatan, dan harus non aktif dari pos ini ketika dilantik menjadi anggota KPU-RI pada Oktober 2007. Selesai dari KPU-RI, ia kembali menjadi Peneliti Utama, sampai diangkat sebagai Staf Ahli Menteri Nakertrans bidang Ekonomi dan SDM (2013-2014), lalu pensiun sebagai pegawai negeri sipil pada September 2014. Aziz juga sempat menjadi Visiting Fellow di Institute for Peace and Democracy (IPD), lembaga pelaksana Bali Democracy Forum (2012-2014), dan pernah bertugas antara lain sebagai anggota "Indonesian Scoping Mission for Fiji Election" (2012-2013), serta anggota pemantau Internasional untuk Pemilu Tunisia (2014).
Di organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, kiprahnya cukup panjang. Mantan Wakil Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1974) ini, pernah menjadi Ketua Umum PMII Cabang Ciputat (1975) dan Sekretaris Bidang Kekaderan PB PMII (1975-1977). Aziz sempat menjadi Sekretaris Jenderal PP GP Ansor (1985-1990), Ketua DPP KNPI (1987-1990). Ketua PP GP Ansor (1990-1995), dan Dewan Pembina PP GP Ansor (1995-2000). Kiprahnya dilanjutkan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBNU (2000-2005), dan Ketua PBNU (2005-2010), merangkap sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (2007-2010). Kini ia aktif sebagai Ketua Jaringan Alumni Pelatihan Kepemiluan Internasional BRIDGE di Indonesia (2012-Sekarang), Anggota Dewan Pendiri Perkumpulan Lembaga Konsultasi dan Advokasi Pemilu (2012-Sekarang), dan Anggota Dewan Pendiri Electoral Research Institute (2014-Sekarang).
Alumni Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Arab, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1981), ini meraih gelar MA dari Department of Anthropology and Sociology, Monash University, Melbourne, Australia (1992), serta menuntaskan studi doktoralnya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2010). Aziz juga menempa diri dengan berbagai pendidikan nonformal di level nasional maupun internasional, antara lain: Pendidikan Jurnalistik Mahasiswa (1974); Pendidikan Awak Kabin Garuda (1975); Pendidikan Dakwah Asia Tenggara (Malaysia, 1978); Pendidikan Demografi, Lembaga Demografi UI (1982); Pendidikan Kepemimpinan Pemuda Internasional (Mesir, 1988); Pelatihan Manajemen Pengembangan Masyarakat Saemaul Undong (Korea Selatan, 2002); Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II, LAN (2004); serta Pelatihan Fasilitator Kepemiluan Internasional BRIDGE (berkedudukan di Canberra, Australia), diadakan oleh Australian Election Commission (AEC) di Bandung (2010).
Mantan Ketua Dewan Redaksi Jurnal Penamas (1994-1996) ini sangat produktif menulis. Selain buku ini, Abdul Aziz adalah pengarang buku Varian-Varian Fundamentalisme Islam di Indonesia (Diva Pustaka, 2004), Esai-Esai Sosiologi Agama (Diva Pustaka, 2003), serta Islam dan Masyarakat Betawi (LP3ES, 1998; dan Logos, 2002). Ia juga menjadi kontributor tulisan pada penerbitan buku-buku berikut: Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial Politik (Balitbang Departemen Agama RI, 1998); 50 Tahun Departemen Agama: Perjuangan dan Pengabdian (Departemen Agama RI, 1996); Orientasi Keagamaan pada Masyarakat yang Sedang Berubah (Balitbang Departemen Agama RI, 1996); serta Gerakan Islam Kontemporer (Pustaka Firdaus, 1988; dan Diva Pustaka, 2004). Beragam tulisan hasil penelitiannya dimuat di jurnal Penamas dan Dialog selama rentang masa 1986-1996 serta di jurnal Harmoni dan Edukasi sepanjang 2005-2006. Beberapa tulisan lepasnya pernah dimuat di majalah GATRA pada 2006-2014. Kini ia masih aktif sebagai Mitra Bestari di jurnal Harmoni (terakreditasi LIPI). Penulis dapat dikontak melalui email: azahma54@gmail.com.
No customer reviews for the moment.