.
Muhammad Al-Fatih - Sang Penakluk Konstantinopel
DATA BUKU
Judul: Muhammad al-Fatih: Sang Penakluk Konstantinopel
Penulis: John Freely
Penerjemah: Fahmy Yamani
Genre: Sejarah
Cetakan: I, Januari 2019
Ukuran: 13 x 20 cm
Tebal: 396 halaman (2 cm)
Berat: 330 gr
ISBN: 978-602-6577-49-8
SINOPSIS
Muhammad Al-Fatih : Sang Penakluk Konstantinopel. Epos Mengagumkan tentang Pemimpin Muslim Penakluk Konstantinopel
Di mata Muslim, Muhammad Al-Fatih atau Sultan Mehmet II dikenal sebagai “Sang Penakluk”, sementara di Barat ia dianggap “Teror bagi Dunia”. Pemimpin yang ditakuti pada masanya ini memegang tampuk kekuasaan Kekaisaran Utsmani sejak berusia 12. Bahkan, usianya baru 21 tahun ketika pada 1453 ia menaklukkan Konstantinopel (Istanbul), ibu kota Romawi Timur di bekas koloni Yunani Byzantium.
 Â
Selama 32 tahun masa kekuasaannya, pemimpin militer yang brilian ini terus memerintahkan pasukannya untuk memperluas batas kekaisaran hingga Asia Kecil dan terus menerobos ke negeri-negeri Eropa. Demi membendung ekspansi agresifnya, tiga paus pun memeranginya atas nama Kekristenan Eropa melawan imperium baru kaum Muslim.
Siapakah sejatinya pemimpin militer sekaligus tokoh renaisans Islam ini? Buku ini “menghidupkan” kembali sosok Muhammad Al-Fatih dari kematiannya serta mengangkat sang sultan dari kubangan mitos. Dan, inilah epos menakjubkan tentang figur penguasa Timur dan Barat, yang dalam sebuah prasasti namanya terpahat sebagai “Sultan dua lautan, bayangan Tuhan di dua dunia, abdi Tuhan di antara dua ufuk, pahlawan di laut dan darat, penakluk benteng Konstantinopel”.
PENULIS
John Freely adalah penulis buku-buku perjalanan dan sejarah tentang Istanbul, Athena, Venesia, Turki, Yunani, dan Kekaisaran Ottoman. Ayah dari penulis Maureen Freely ini telah menulis lebih dari 40 judul buku.
Pria yang lahir pada 1926 di New York ini menghabiskan separuh masa kecilnya di Irlandia. Kala berusia 17 tahun, ia putus sekolah tinggi untuk bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, termasuk tugas tempur dengan unit komando di Pasifik, India, Burma dan China pada tahun terakhir Perang Dunia II. Usai perang, ia kuliah di G.I. Bill hingga meraih gelar Ph.D. bidang fisika dari New York University.
Freely bekerja sebagai fisikawan peneliti selama Sembilan tahun. Pada 1960, ia pergi ke Istanbul untuk mengajar fisika di Bogazici University—sebelumnya bernama Robert College dan Bosphorus University—dan menetap di sana sampai 1976. Setelah hijrah dari kota ke kota untuk mengajar dan menulis di Athena, Boston, London, dan Venesia, pada 1993 Freely kembali ke Bogazici University, tempat ia mengajar sejarah ilmu pengetahuan.
No customer reviews for the moment.