.
Adab Untuk Pecinta Ilmu dan al-Qur'an
DATA BUKU
Judul : Adab untuk Pencinta Ilmu dan al-Quran
Penulis : Imam al-Ajurri
Genre : Motivasi Islam
Penerbit : Alifia Books
Cetakan : I, Maret 2023
Ukuran : 13 x 20
Tebal : 220 halaman (1.2 cm)
Berat : 320 gr
ISBN : 978-623-7163-75-6
Harga : Rp. 63.000
SINOPSIS
Ilmu dan al-Quran adalah anugerah Allah yang patut disyukuri. Dengan keduanya, manusia menjadi makhluk mulia dan terhormat. Tak hanya di mata Allah, tetapi juga di mata sesama. Karena itu, sebagai Muslim kita harus mencintai ilmu dan al-Quran. Mulai dari mempelajari, mengamalkan, hingga menyampaikan keduanya dalam kehidupan kita. Dalam hal ini, ada adab-adab yang mesti kita terapkan agar kita mendapatkan keberkahan dari keduanya.
Melalui buku dari khazanah Islam klasik yang sangat langka dan berharga ini, Imam al-Ajurri menjelaskan adab-adab untuk para pencinta ilmu dan al-Quran berdasarkan ayat-ayat al-Quran, hadis Rasulullah, hingga teladan dan nasihat para ulama besar masa lalu. Sangat relevan untuk mereka yang tengah belajar ilmu—khususnya ilmu agama—dan al-Quran, baik secara formal maupun informal atau di luar sekolah, seperti majelis taklim dan tempat-tempat pengajian di mana pun.
Ditulis oleh Imam al-Ajurri, seorang ulama besar ahli tafsir, hadis, dan fikih pada masanya, muatan dan pesan-pesan dalam buku ini sungguh otoritatif, tepercaya, dan layak menjadi rujukan utama terutama untuk generasi milenial yang haus akan ilmu pengetahuan dan sangat mencintai al-Quran sebagai pegangan hidup sehari-hari. Inilah buku yang tepat akan menciptakan generasi saat ini yang tak hanya pintar, cerdas, berwawasan luas, dan ahli, tetapi lebih dari itu adalah generasi yang beradab, berakhlak, atau beretika luhur.
***
“Belajarlah adab sebelum belajar ilmu” —Imam Malik, dikutip oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’
“Al-Ajurri adalah seorang fakih, bermazhab Syafii, ahli hadis, orang saleh dan ahli ibadah.” —Ibnu Khallikan, penulis kitab Wafayāt al-A‘yān
“Imam al-Ajurri adalah seorang ulama rabbani (hidup sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya). Dengan ilmunya, dia tidak eksklusif terhadap orang lain. Sebaliknya, dia inklusif, berbaur dengan banyak orang; berbagi pengetahuan, mengajarkan agama, dan mendidik dengan baik. Dia sangat dekat dengan masyarakat. Dia berusaha memberikan obat bagi segala penyakit yang diderita masyarakat. Dengan karya-karyanya, dia menciptakan maslahat bagi banyak orang.” —Dr. Ahmad Haj Muhammad Utsman, pen-tahqîq kitab Akhlâq Ahl al-Qur’ân
No customer reviews for the moment.