SINOPSIS

Pekerjaan memberi kita makna, membentuk nilai-nilai, menentukan status sosial, dan menentukan bagaimana kita menghabiskan sebagian besar waktu. Tetapi, tidak hanya sebatas itu: 95 persen dari sejarah umat manusia, pekerjaan telah memainkan peran yang jauh lebih penting dari semestinya, dan telah mempengaruhi manusia secara radikal.

Lalu, bagaimana kerja menjadi prinsip organisasional utama dalam masyarakat? Bagaimana ia mengubah tubuh, lingkungan, pandangan kita tentang kesetaraan dan pengalaman kita ihwal waktu? Dan di masa kelimpahan materi, mengapa kita justru bekerja lebih banyak daripada masa sebelumnya? Apakah kita terprogram untuk selalu bekerja keras? Serta, apakah nenek moyang kita juga hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup?

Buku ini memberikan gambaran mendalam perihal sejarah baru umat manusia yang revolusioner melalui prisma kerja, dari asal usul kehidupan di Bumi hingga masa kini yang semakin otomatis. Diramu dengan wawasan antropologi, arkeologi, biologi evolusioner, zoologi, fisika, dan ekonomi, buku ini kaya dengan sudut pandang dalam memaknai sesuatu yang paling banyak menghabiskan waktu dalam kehidupan umat manusia sepanjang sejarah.

***

“Eksplorasi menarik, menantang asumsi dasar kita tentang apa arti pekerjaan.”

—Yuval Noah Harari, penulis buku bestseller Sapiens dan Homo Deus

 “Salah satu buku yang akan mengubah cara berpikir Anda.”

—Susan Cain, penulis buku bestseller Quiet

“James Suzman ... mengungkapkan bahwa nenek moyang kita, para pemburu-pengumpul, bekerja jauh lebih sedikit daripada kita, tetapi menjalani kehidupan jauh lebih bahagia dan berkecukupan.”

—Adam Grant, penulis buku bestseller Give and Take

PENULIS

James Suzman adalah seorang antropolog sosial yang mengkhususkan diri dalam masyarakat Khoisan di Afrika Selatan. Ia lahir di Johannesburg, Afrika Selatan, dan dididik di Michaelhouse. Ia lulus dengan gelar MA (Hons) dalam bidang antropologi sosial dari University of St Andrews pada 1993. Ia memperoleh gelar PhD dalam bidang antropologi sosial dari University of Edinburgh pada 1996. Dan menerima Smuts Commonwealth Fellowship dalam African Studies di Cambridge University

Dia sekarang menjabat sebagai direktur Anthropos Ltd, sebuah think tank yang menerapkan metode antropologis untuk memecahkan masalah sosial dan ekonomi kontemporer. Tulisan-tulisannya banyak dimuat di New York Times, Observer, Guardian, New Statesman dan Independent. Dan bukunya yang sudah terbit Affluence without Abundance: The disappearing world of the Bushmen dan Work: A Deep History, from the Stone Age to the Age of Robots.

Dia tinggal di Cambridge.