Rihlah Ibnu Jubair



Rp120.000,00
Rp96.000,00 Hemat 20%
Termasuk pajak

SINOPSIS

Perjalanan haji umat Muslim dari berbagai negeri pada masa lalu selalu punya cerita menarik. Namun, tak semua cerita itu ditulis sehingga menjadi data sejarah yang penting dan berharga. Ibnu Jubair adalah pengecualian. Tokoh yang dikenal sebagai ahli sejarah, geografi, sastra, dan ulama besar Andalusia abad ke-12 ini melakukan rihlah untuk menunaikan rukun Islam terakhir itu sekaligus mencatat apa saja yang terjadi selama perjalanan. Mulai dari keadaan di laut, kota-kota, geografi dan iklim, bangunan-bangunan dan arsitektur, pusat-pusat ilmu pengetahuan, tempat-tempat suci, masyarakat dan tradisinya, hingga kondisi politik yang tengah memanas antara penguasa Eropa-Kristen dengan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi jelang Perang Salib III.

Rihlah Ibnu Jubair dimulai dari Granada (Andalusia) menyusuri pesisir utara Afrika, hingga sampai ke Alexandria, lalu ke Kairo, kemudian ke Jeddah lewat Laut Merah dan berakhir di Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Setelah itu, pulang melalui jalur darat melewati Baghdad, Mosul, Aleppo, Damaskus, Tyre, lalu berlayar menuju Sisilia sebelum kembali lagi ke Andalusia. Ditulis secara kronologis, runut, dan detail seperti reportase jurnalistik hari ini, buku yang menginspirasi Ibnu Batutah dua abad kemudian untuk melakukan perjalanan yang lebih jauh ini, menjadi salah satu karya paling elegan dan terkenal dalam khazanah klasik Islam Abad Pertengahan. Ia juga menjadi rujukan utama para peneliti sejarah baik dari kalangan Muslim maupun Barat hingga saat ini.

***

“Ibnu Jubair adalah seorang penyair masyhur di negerinya. Namun belakangan ia dikenal sangat luas karena catatan perjalanannya saat melakukan ibadah haji yang kemudian ia bukukan ini.”

Nafis Ahmad dalam bukunya, Muslim Contribution to Geography

 

PENULIS

Ibnu Jubair. Lengkapnya, Abu al-Husain Muhammad bin Ahmad bin Jubair al-Kinani al-Andalusi asy-Syathibi al-Balansi. Dia lahir di Valencia, Andalusia (sekarang Spanyol), tahun 539 H/1144 M dan wafat pada tahun 614 H/1217 M. Dia belajar ilmu dari ayahnya di Syathibah, dan mengambil bimbingan al-Quran dari Abu al-Hasan bin Abu al-Aisy. Dia dikenal sebagai sejarawan dan penjelajah atau pelancong abad ke-7 H. Karyanya yang sangat terkenal adalah Tadzkirah bi al-Akhbâr ‘an Ittifâq al-Asfar atau yang kemudian dikenal dengan Rihlah Ibn Jubair yang menjadi rujukan para peneliti sejarah untuk mengetahui secara detail gambaran dunia Mediterania Timur atau Timur Tengah abad ke-12. Perjalanannya telah melewati tiga benua: Eropa (Andalusia), Afrika (Mesir), dan Asia (Arab).

100 item

Referensi Spesifik

No customer reviews for the moment.